Founder Orbit Trading Signal sekaligus pengamat pasar modal Lucky Bayu Purnomo mengatakan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan sangat dipengaruhi oleh capaian bursa-bursa global seperti Dow Jones, S&P 500 dan juga Nasdaq. Hal itu yang kemudian menjadi pertimbangan apakah saatnya bagi para investor untuk berinvestasi pada aset saham.
“Yang menjadi persoalan bagi para investor yakni kapan waktu yang tepat untuk price in dengan harapan mendapatkan sinyal kebangkitan. Maka dari itu perlu membandingkan IHSG dengan beberapa indeks global bursa antara lain Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq,” jelasnya dalam webinar Emiten Expose Beritasatu Media Holdings, Selasa (27/7/2021).
Lucky menambahkan, semasa awal pandemi, indeks global sempat menurun tajam, akan tetapi berangsur membaik sejak Mei 2020 lalu sejalan dengan adaptasi yang dilakukan oleh pelaku pasar. Pada bulan yang sama pasar mengalami reversal, termasuk IHSG, karena indeks global mengalami kenaikan yaitu Dow Jones sebagai trigger.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa IHSG sebenarnya sudah berupaya untuk membalik menguat, meski ada beberapa tekanan seperti Produk Domestik Bruto (PDB) yang menurun hingga 5,32%, pun koreksi PDB ini kembali membaik di akhir tahun 2020 dengan menurun 0,74%.
“Aspek lainya yakni mata uang rupiah juga alami shock pada saat pandemi awal masuk, akan tetapi tingginya kekhawatiran itu berangsur-angsur masuk ke dalam periode yang relatif stabil, karena dollar index juga mengalami volatilitas,” ujarnya.
Berdasarkan tabel yang dilampirkan oleh Lucky, kondisi yang berlawanan bisa terjadi pada pengelompokan investasi yang memang berorientasi pada short selling. Ini adalah antitesis dari intermarket analysis dalam menentukan momentum indeks Dow Jones dapat naik.
“Artinya kalau kita berpikir adanya kenaikan, bagaimana kalau kita berpikir sebaliknya, sebenarnya ada tidak orang yang mempersiapkan untuk melakukan short sell ini adalah instrumen proshare atau ultrashort yang khusus melakukan orientasi transaksi short selling di 30 saham terbaik yang ada di Dow Jones,” kata Lucky. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com