Wali Kota Bogor Bima Arya pemulihan ekonomi yang seharusnya sudah memulai pelonggaran PPKM level 2 tertahan lantaran vaksinasi di Kabupaten Bogor belum mencapai 50%.
Bima menyebut, Kota Bogor masuk dalam aglomerasi bersama Kabupaten Bogor, Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan kebijakan penurunan level harus serentak dan saling ketergantungan.
Pada umumnya, kata Bima, pemulihan ekonomi di Kota Bogor sudah membaik dengan ada beberapa kelonggaran atau relaksasi hanya saja diperlukan kembali relaksasi untuk memaksimalkan peningkatan ekonomi.
“Pasar sudah baik, restoran dan kafe. Hanya saja, mal masih sepi karena masih ada pembatasan usia dan belum sepenuhnya fasilitas dibuka,” kata Bima, Senin (18/10/2021).
Namun demikian, Bima Arya mengatakan, Pemkot Bogor tidak bisa berbuat banyak lantaran terganjal aturan aglomerasi Jabodetabek untuk kebijakan pelonggaran atau relaksasi guna pemulihan ekonomi.
“Kita masih tergantung instruksi Mendagri, terkait aglomerasi. Kita masih tertahan level 3, karena menyesuaikan dengan (vaksinasi) kabupaten belum 50%, itu aja,” Kata Bima Arya.
Menurut Bima, jika dilihat secara terpisah, kondisi Kota Bogor sebenarnya telah jauh membaik dibanding dengan awal pandemi Covid-19. Dengan rata-rata kasus positif baru di bawah 5 kasus dan keterisian tempat tidur atau bed accupancy rate (BOR) mencapai 3%.
Kota Bogor kini hanya mendata terdapat 37 orang yang sakit akibat Covid-19, dari total sekitar 9.000 orang di awal pandemi virus tersebut.
Sebagai bekal menuju pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 pun agar relaksasi ekonomi semakin luas, kata dia, kerja keras bersama Satgas Covid-19 Kota Bogor untuk menekan angka warga yang positif terinveksi wabah itu telah dilakukan sedemikian cara.
Yakni mengadakan vaksinasi massal, membentuk tim pemburu vaksin dan dibantu kepolisian dalam hal patroli kerumunan.
Kemudian, capaian vaksinasi Kota Bogor diketahui telah jauh melampaui 50% dan pembatasan aktivitas masyarakat dengan protokol kesehatan secara ketat juga telah dilaksanakan.
Sebelumnya, PPKM di Jabodetabek tidak turun ke level 2. Alasannya persentase atau progres vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bogor masih rendah di bawah 50%.
Padahal, indikator lainnya, sama seperti di wilayah sekitarnya, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit maupun tempat isolasi terpadu (isoter) di Kabupaten Bogor jauh menurun, jika dibandingkan pada bulan Juli lalu.
“Hanya saja, progres vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bogor 31,9% maka level Kabupaten Bogor dan wilayah aglomerasi lainnya belum turun dan masih di level 3,” ucap Bupati Bogor Ade Yasin, Senin, (11/10/2021).
Karena masih rendahnya persentase atau progres vaksinasi Covid-19, mengumpulkan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) untuk melakukan percepatan vaksinasi dari 50.000 ke 70.000 per hari.
“Kami menargetkan, setidaknya 50% masyarakat Kabupaten Bogor sudah tervaksinasi, agar level PPKM turun dan terjadi pemulihan ekonomi masyarakat,” sambungnya. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com