oleh

Menparekraf Minta Kadin Jatim Jadi Inspirator dalam Gerakan Sektor Pariwisata di Jatim

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta Kamar Dagang Dagang dan Industri (Kadin) Jatim menjadi inspirator dalam menggerakkan sektor pariwisata di Jatim. Potensi pariwisata di Jawa Timur cukup besar dengan destinasi wisata yang juga cukup beragam.

“Sudah saatnya Kadin Jatim menjadi inspirator, menjadi mitra pemerintah dalam mengerakkan ekonomi daerah di sektor pariwisata,” kata Sandiaga saat memberi sambutan pada Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) I Kadin Jawa Timur, yang digelar secara virtual, Kamis (9/9/2021).

Selain Sandiaga, hadir juga secara virtual sebagai kynote speaker Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI Oke Nuwarman, Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid serta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Rapimprov I Kadin Jatim tersebut yang mengambil tema “Penguatan peran dan fungsi Kadin sebagai penggerak ekonomi dan industri daerah” itu diikuti juga oleh seluruh ketua Kadin kabupaten/kota se-Jatim.

Baca Juga  Resmikan Trans Bio Park, Anies Ingin Jakarta Jadi Contoh Kota Ramah Lingkungan

Lebih lanjut Sandiaga mengungkapkan, sejauh ini kebijakan Kementerian Parekraf selalu diselaraskan dan disinergikan dengan Kadin Indonesia. Di Jawa Timur, selain berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, Kemparekraf juga selalu berkoordinasi dengan Kadin Jatim. “Intinya Kemparekraf siap berkolaborasi,” tegasnya.

Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, menyatakan, Kadin siap menjadi lokomotor yang mengerakkan pariwisata di Jatim yang menjadi salah satu sektor esensial, namun terpuruk selama pandemi Covid-19 dan sampai saat ini kondisinya belum pulih.

“Ini perlu adanya upaya strategis agar pariwisata di Jatim bisa kembali bergerak,” tandasnya.

Menurut Adik, percepatan vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan lingkungan sekitar destinasi wisata adalah salah satu upaya yang mesti dilakukan. Karena keamanan dan kesehatan selama pandemi harus tetap menjadi prioritas. Selain itu, kesiapan pelaku usaha dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat juga harus ditekankan agar wisatawan merasa nyaman dan aman saat berkunjung.

Baca Juga  PDIP Jakarta Mencari Seseorang yang Tahu Masalah dan Bisa Bekerja Jadi Pengganti Anies

“Bisa juga diterapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi bagi wisatawan yang berkunjung,” ujarnya.

Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, setelah Kementerian Kesehatan pada hari ini telah menyatakan Jatim telah bebas dari PPKM Level IV dan bebas dari Zona Merah, maka sangat mungkin akan ada uji coba di beberapa sektor pariwisata.

“Saat ini, beberapa sektor pariwisata sedang dan sudah mengajukan aplikasi PeduliLindungi. Artinya, bahwa mall sudah mengajukan, wisata yang lain juga. Semua uji coba ini harus diiringi dengan protokol kesehatan yang tepat dan percepatan vaksinasi di semua lini,” ujar Khofifah.

Baca Juga  Ketum SMSI Dengarkan Paparan Kajati DKI Jakarta

Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata Kadin Jatim sekaligus Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim Dwi Cahyono mengungkapkan, keterpurukan sektor pariwisata di masa pandemi karena adanya pembatasan pergerakan. Supaya bisa bertahan, sektor pariwisata mau tidak mau harus melakukan risk management, efisiensi energi dan SDM serta mencari terobosan layanan yang inovatif dan variatif.

Kadin Jatim sendiri saat ini tengah melakukan koordinasi, membuat roadmap peningkatan sektor pariwisata di Jatim. Kadin berharap ada relaksasi dan restrukturisasi kredit perbankan, subsidi okupansi, subsidi pembayaran pajak, termasuk energi dan SDM, BPJS dan lain sebagainya.

“Untuk target pasar, saat ini kami fokus pada pasar domestik dan kepastian bundling, kepastian acara yang akan digelar oleh pihak kedua, di lokasi wisata atau” pungkas Dwi. (*/cr2)

Sumber: beritasatu.com