oleh

Adanya Varian Delta di Tiongkok, 31 Provinsi di Tiongkok Keluarkan Travel Warning

Sebanyak 31 provinsi di Tiongkok mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) kepada warganya terkait dengan cepatnya penyebaran wabah varian Delta di sana. Sedangkan satu kawasan permukiman di Beijing ditutup total (lockdown).

Varian Delta yang pertama kali terdeteksi di Nanjing, Provinsi Jiangsu, itu telah menyebar ke 18 provinsi hingga Selasa (2/8/2021).

Warga yang tidak memiliki kepentingan mendesak diminta untuk tidak bepergian ke luar provinsi, demikian imbauan dari sejumlah pemerintah provinsi seperti dikutip media setempat.

Baca Juga  Sekjen Gerindra Agendakan Hadir di Haul Habib Solo bersama Cawapres Gibran

Sementara itu, satu kawasan permukiman yang dihuni sekitar 10.000 jiwa di Distrik Haidian, Beijing, telah lockdown.

Otoritas kesehatan Beijing juga telah mengambil sampel dari 4.500 warga setempat.

Sejumlah kegiatan besar di Beijing dibatalkan. Pengarahan pers harian di Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA) juga diselenggarakan secara daring mulai Senin (2/8/2021).

“Selamat sore. Oleh karena meningkatnya kasus Covid-19 baru-baru ini acara ASEAN Day ditunda. Demikian pula dengan simposium ASEAN,” demikian pesan singkat dari staf Pusat ASEAN-Tiongkok (ACC) yang diterima Antara Beijing melalui aplikasi WeChat, Selasa. Semula acara itu akan digelar pada 6 dan 13 Agustus.

Baca Juga  HPN 2023: Bupati Batubara Zahir Dukung Ekspedisi Toba SMSI

Beberapa warga Beijing terkonfirmasi positif varian Delta setelah terinfeksi dari orang-orang yang baru kembali dari luar wilayah ibu kota.

Pakar kesehatan menyerukan kepada pemerintah segera menutup kelemahan pengawasan di bandara dan rumah sakit. Jika tidak, maka Tiongkok akan mengalami gelombang yang lebih besar, selama pandemi di beberapa negara belum berakhir, kata mereka.

Baca Juga  PERTAHANAN: DPR Dukung Angkatan Darat Perkuat Satuan Siber

Satu penerbangan dari Rusia ke Nanjing telah teridentifikasi sebagai pemicu terjadinya wabah Delta.

Pakar penyakit saluran pernapasan Prof Zhong Nanshan menjelaskan, dibutuhkan vaksinasi terhadap 83 persen populasi agar tercipta kekebalan komunitas.

Ia mengungkapkan bahwa 13 kasus serius di Guangzhou pada Mei lalu terjadi pada penderita yang belum menerima vaksin. (*/cr2)

Sumber: beritasatu.com