Bogor – Pemerintah Kota Bogor (Pemkot) telah menyediakan 1.300 tempat tidur isolasi untuk memprediksi peningkatan kasus akibat Omicron, varian baru Covid19. Perangkat isolasi terintegrasi (isoter) juga diaktifkan kembali.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menjelaskan, untuk mengantisipasi penyebaran varian baru, Pemkot Bogor meminta perpanjangan kesepakatan dengan Kepala Pusdiklat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ciawi, Kabupaten Bogor hingga Maret 2022, dilansir beritasatu.com.
Fasilitas isolasi IPB University juga akan diaktifkan kembali setelah sebelumnya dinonaktifkan selama dua bulan.
“Kapasitas rumah sakit 504 bed, tetapi sesuai komitmen jika terjadi lonjakan akan disiagakan sampai 1.300 bed lagi. Rumah sakit lapangan juga akan disiagakan,” ujar Retno, Selasa (28/12/2021).
Lebih lanjut, Retno memaparkan, kapasitas tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 Kota Bogor saat ini berada di angka 2,5%.
Kendati demikian, ia mendapat arahan dari Wali Kota Bogor, agar semua tetap waspada dan menyiagakan 3T (tracing, testing, treatment), serta menyiapkan fasilitas rumah sakit maupun fasilitas isolasi.
“Semua tetap siaga dan waspada. Edukasi prokes ke masyarakat terus dilakukan, disiplin prokes tetap yang utama karena itu yang menjadi tameng,” kata Retno.
Retno menambahkan, capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Bogor saat ini mencapai 96,61%. Sedangkan vaksinasi anak-anak usia 6-11 tahun, per 26 Desember 2021 sudah mencapai 52%. Capaian vaksinasi tersebut juga dicapai berkat bantuan TNI-Polri.(*/cr2)